Newcastle United: Klub Kaya yang Tidak Sembarangan dalam Membeli Pemain


 

Newcastle United tampaknya telah banyak belajar dari kesalahan klub-klub kaya lainnya. Meski memiliki banyak uang, mereka tidak sembarangan dalam mendatangkan pemain.

Industri sepak bola memang mengalami perubahan drastis sekitar satu dekade terakhir. Ada beberapa klub yang menerima suntikan dana masif dari investor baru atau pemilik baru, contohnya adalah Manchester City dan PSG.

Dua klub top tersebut dimiliki oleh konglomerat asal Timur Tengah. Keduanya juga memiliki skuad level atas. Membeli pemain dengan harga tinggi sudah menjadi hal wajar, seperti yang dilakukan PSG dengan Neymar.

Namun, PSG adalah contoh yang buruk, terutama jika dibandingkan dengan Man City. Memang kedua klub ini seringkali membeli pemain dengan harga yang tidak masuk akal, tapi perencanaan skuad Man City masih lebih baik.

PSG, di sisi lain, sering kali gagal saat membeli pemain dengan harga fantastis. Neymar adalah contoh kasus yang paling mudah, harga fantastis, tapi kontribusinya minim.

Suntikan dana dari Arab Saudi

Pada bulan Oktober 2021, Newcastle menjadi klub kaya setelah diakuisisi oleh Public Investment Fund (PIF), sebuah konsorsium dari Arab Saudi. Mereka pun langsung aktif di bursa transfer.

Newcastle membawa beberapa pemain top ke St. James Park. Mereka menghabiskan lebih dari 130 juta euro untuk belanja pemain. Alexander Isak menjadi pembelian paling mahal mereka dengan harga 70 juta euro.

Nama-nama lain yang didatangkan adalah Dan Burn, Nick Pope, Kieran Trippier, dan Bruno Guimaraes. Mereka dapat meningkatkan performa tim, terutama dengan sentuhan ajaib dari pelatih Eddie Howe.

Meski begitu, dalam dua bursa transfer berikutnya, Newcastle tidak benar-benar membuat kejutan. Mereka tidak langsung mendatangkan pemain top, padahal jika mau, mereka punya cukup uang untuk itu.

Sepertinya pihak klub memberi kepercayaan penuh kepada pelatih Eddie Howe. Perlahan tapi pasti, Newcastle terus berkembang. Puncaknya, musim lalu mereka berhasil finis di peringkat empat Premier League, dan lolos langsung ke Liga Champions musim depan.

Masih hati-hati

Sejak mendapatkan suntikan dana besar dari Liga Arab Saudi, Newcastle sudah melewati empat bursa transfer, termasuk yang saat ini sedang berlangsung. Uniknya, strategi belanja mereka tetap sama.

Musim panas ini sempat muncul dugaan bahwa Newcastle akan berbelanja besar-besaran untuk memoles skuad. Mereka sudah sangat bagus musim lalu, kini akan bermain di UCL, jadi wajar jika ada pembelian pemain top.

Namun demikian, hingga kini langkah Newcastle cenderung lambat dan berhati-hati. Mereka baru merekrut dua pemain yang menonjol, yaitu Sandro Tonali dari AC Milan dan Harvey Barnes dari Leicester City.

Bahkan Newcastle merelakan kepergian salah satu pemain terbaik mereka, Alan Saint-Maximin, ke Liga Arab Saudi. Striker Chris Wood juga dibiarkan bergabung dengan Nottingham Forest.

Artinya, musim 2023/2024 mendatang, diduga Newcastle masih mengutamakan keseimbangan tim. Mereka tidak mau ceroboh dalam membeli pemain, tidak ingin melonjak drastis dengan risiko jatuh lebih dalam. Strategi yang menarik.

Rekap transfer Newcastle musim 2023/2024

Pemain masuk: Sandro Tonali (dari AC Milan), Harvey Barnes (dari Leicester City)

Pemain keluar: Alan Saint-Maximin (ke Liga Arab Saudi), Chris Wood (ke Nottingham Forest)

Rekap transfer Newcastle musim 2022/2023

Pemain masuk:

Pemain keluar:

Rekap transfer Newcastle musim 2021/2022

Pemain masuk:

Pemain keluar:

Lebih baru Lebih lama