Moises Caicedo: Brighton Terlalu Cepat Bergerak Maju


 

Moises Caicedo belum secara resmi meninggalkan timnya. Tetapi, manajer Brighton Roberto de Zerbi memberi isyarat bahwa ia tidak lagi diperlukan dalam skuad inti.

Saat ini, Caicedo masih terjebak dalam perang angka antara Chelsea dan Liverpool. Kedua klub disebut-sebut bersedia membayar hingga 110 juta Poundsterling untuk jasanya.

Perjanjian awal tercapai antara Liverpool dan Brighton, karena klub tersebut setuju dengan tuntutan nilai transfer. Akan tetapi, Caicedo lebih memilih merumput bersama Chelsea.

Lupakanlah Caicedo

Sejak spekulasi kepindahannya mencuat, de Zerbi awalnya kerap menegaskan betapa penting peran pemain berusia 21 tahun itu dalam timnya.

Ia selalu berharap agar Caicedo tetap bertahan. Namun, sikapnya kini berubah drastis ketika berbicara mengenai rumor seputar Caicedo.

“Saya telah mengesampingkan hal yang berkaitan dengan Caicedo. Saya sungguh bangga dengan semua pemain dalam skuad saya,” ucapnya seperti yang dilansir oleh GOAL.

Tidak Menyimpang dari Jati Diri

Menurut de Zerbi, kepergian Caicedo tidak akan merubah Brighton sedikit pun. Mungkin pemain pergi, tetapi identitas tim akan terus terjaga.

“Kami bertekad untuk terus berkembang. Saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada klub,” katanya.

“Klub-klub besar mungkin memiliki kemampuan untuk merekrut pemain-pemain kami. Namun, mereka tidak akan pernah bisa membeli semangat dan keberanian kami,” tambahnya dengan tegas.

Perlahan-lahan Dirusak

Brighton bukan kali pertama kehilangan pemain kunci ke tim-tim besar di Liga Inggris. Di awal musim panas tahun 2023 saja, mereka telah melepas Alexis Mac Allister ke Liverpool.

Sedikit waktu yang lalu, Brighton juga merelakan kiper mereka, Robert Sanchez, untuk bergabung dengan Chelsea. Leandro Trossard juga dilepas di pertengahan musim 2022/2023 kepada Arsenal. Sebelumnya, pada musim panas 2022, Brighton melepas Marc Cucurella ke Chelsea.

Sumber: GOAL

Lebih baru Lebih lama